TEORI DAN PENDEKTAN
GESTALT
I.
PENDAHULUAN
Terapi
ini dikembangkan oleh Frederick S. Pearls (1894-1970) yang didasari oleh empat
aliran yakni psikoanalisis, fenomonologis, dan eksistensialisme serta psikologi
gestalt.[1] Terapi
Gestalt yang dikembangkan oleh Frederick Pealrs adalah bentuk terapi
eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-individu harus
menemukan jalan hidupnya sendiri dan
menerima tanggung jawab pribadi jika
mereka berharap kematangan. Karena bekerja terutama di atas prinsip kesadaran,
terapi Gestalt berfokus pada apa dan bagaimana-nya tingkah laku dan pengalaman di sini dan sekarang
dengan memadukan (mengintegrasikan) bagian-bagian kepribadian yang terpecah dan
tak diketahui.
Asumsi dasar
terapi Gestalt dalah bahwa individu-individu mampu menangani sendiri
masalah-masalah hidupnya secara efektif. Tugas utama terapis adalah membantu
klien agar mengalami sepenuhnya keberadaanya di sini dan sekarang dengan
meyadarkannya atas tindakannya mencegah diri sendiri merasakan dan mengalami
saat sekarang.
Oleh karena itu terapi Gestalt pada dasarnya noniterpretatif dan sedapat mungkin klien menyelenggarakan terapi sendiri. Mereka membuat penafsiran-penafsirannya sendiri, menciptakan pernyataan-pernyataanya sendiri, dan menemukan makna-maknanya sendiri. Akhirnya, klien didorong untuk langsung mengalami perjuangan di sini- dan –sekarang terhadap urusan yang tak selesai di masa lampau. Dengan mengalami konflik-konflik, meskipun hanya membicarakannya, klien lambat laun bisa memperluas kesadarannya.[2]
Oleh karena itu terapi Gestalt pada dasarnya noniterpretatif dan sedapat mungkin klien menyelenggarakan terapi sendiri. Mereka membuat penafsiran-penafsirannya sendiri, menciptakan pernyataan-pernyataanya sendiri, dan menemukan makna-maknanya sendiri. Akhirnya, klien didorong untuk langsung mengalami perjuangan di sini- dan –sekarang terhadap urusan yang tak selesai di masa lampau. Dengan mengalami konflik-konflik, meskipun hanya membicarakannya, klien lambat laun bisa memperluas kesadarannya.[2]
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Bagaimana pandangan tentang hakekat
manusia
B.
Apa tujuan konseling
C.
Apa saja fungsi dan peran konselor
D.
Pemanfaatan pengalaman konseli dalam
proses konseling
E.
Hubungan konselor dengan konseli
F.
Teknik dan prosedur konseling
G.
Kontribusi teori dalam konseling
H.
Kelebihan dan kekurangan pendekatan Gestalt
III.
PEMBAHASAN
A.
Pandangan teori Gestalt tentang
hakekat manusia
Pandangan ini menekankan konsep-konsep seperti
perluasan kesadaran, penerimaan tanggung jawab pribadi, kesatuan pribadi, dan
mengalami cara-cara yang menghambat kesadaran. Dalam terapinya, pendekatan
Gestalt berfokus pada pemulihan kesadaran
serta pada pemaduan polaritas-polaritas dan dikotomi-dikotomi dalam diri.
Terapi diarahkan bukan pada analisis, melainkan pada integrasi yang berjalan
selangkah demi selangkah dalam terapi sampai klien menjadi cukup kuat untuk
menunjang pertumbuhan pribadinya sendiri.
Pandangan Gestalt adalah bahwa individu memiliki
kesanggupan memikul tanggung jawab pribadi dan hidup sepenuhnya sebagai pribadi
yang terpadu. Disebabkan oleh masalah-masalah tertentu dalam perkembangannya,
individu membentuk berbagai cara menghindari masalah dan karenanya, menemui
jalan buntu dalam pertumbuhan pribadinya. Terapi menyajikan intervensi dan
tantangan yang diperlukan, yang bisa membantu individu memperoleh pengetahuan
dan kesadaran sambil melangkah menuju pemanduan dan pertumbuhan. Dengan
mengakui dan mengalami penghambat-penghambat pertumbuhannya, maka kesadaran
individu atas penghambat-penghambat akan
meningkat sehingga dia kemudian bisa mengumpulkan kekuatan guna mencapai
keberadaan yang lebih otentik dan vital.[3]
Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima
tanggung jawab pribadi, memiliki
dorongan untuk mengembangkan kesadaran
yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.
Jadi hakikat manusia menurut pendekatan konseling ini adalah :
a.
tidak dapat dipahami, kecuali dalam
keseluruhan konteksnya,
b.
merupakan bagian dari lingkungannya
dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itu,
c.
aktor bukan reaktor,
d.
berpotensi untuk menyadari sepenuhnya
sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannya
e.
dapat memilih secara sadar dan
bertanggung jawab
f.
mampu mengatur dan mengarahkan
hidupnya secara efektif.
Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusia,
pendekatan ini memandang bahwa tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Masa
lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan
kehidupan manusia adalah masa sekarang.
Dalam pendekatan ini, kecemasan dipandang sebagai “kesenjangan
antara saat sekarang dan kemudian”. Jika individu menyimpang dari saat sekarang
dan menjadi terlalu terpaku pada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan.
Dalam pendekatan Gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai (unfinished business), yakni mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan-ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tinggal pada latar belakang dan di bawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan yang efektif dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu.
Dalam pendekatan Gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai (unfinished business), yakni mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan-ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tinggal pada latar belakang dan di bawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan yang efektif dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu.
Pribadi sehat
Menurut Pearls individu itu selalu aktif sebagai
keseluruhan individu bukanlah jumlah dari bagian-bagian atau organ – organ
semata. Individu yang sehat adalah yang seimbang antara ikatan organisme dengan
lingkungan. Karena itu pertentangan antara keberadaan sosial dengan biologis
merupakan konsep dasar teori Gestalt.
Menurut Pearls banyak sekali manusia yang mencoba
menyatakan apa yang seharusnya dari pada menyatakan apa yang sebenarnya.
Perbedaan aktualisasi gambaran diri dan aktualisasi diri benar-benar merupakan
kritis pada manusia.
Pribadi yang dinyatakan sehat apabila
1. Sadar
tentang apa yang dilakukan
2. Sadar
tentang apa dirinya dan hambatan yang ada pada drinya
Pribadi tidak sehat yaitu adanya pembentukan watak
yang salah terhalangi / terhambat dalam kehidupan seseorang yang mengakibatkan
energi individu tersebut untuk mencoba menghalangi kecenderungan pengaturan dan
yang alamiah dan tidak diarahkan untuk berinteraksi dengan lingkungan secara
selektif.
Pribadi tidak sehat seperti:
1.
Kurangnya tanggung jawab
2.
Kurangnya kontak dengan lingkungan
3.
Pengingkaran kebutuhan
4.
Dikotomisasi
dimensi diri
5.
Adanya
ketergantungan
6.
Kurangnya
kesadaran
B.
Tujuan Konseling
Terapi Gestalt memiliki beberapa sasaran penting yang
berbeda. Sasaran dasarnya adalah menantang klien agar berpindah dari “didukung
oleh lingkungan” kepada “didukung oleh diri sendiri”. Meneurut Pearls (1969a,
hlm. 29), sasaran terapi adalah menjadikan pasien tidak bergantung pada orang
lain, menjadikan pasien menemukan sejak awal bahwa dia bisa melakukan banyak
hal, lebih banyak dari pada yang dikiranya.”[6]
Menurut teori Gestalt tujuan konseling adalah membantu
klien menjadi individu yang merdeka dan berdiri sendiri. Untuk mencapai tujuan
itu di perlukan:
1.
Usaha membantu penyadaran klien
tentang apa yang dilakukannya;
2.
Membantu penyadaran tentang siapa dan
hambatan dirinya;
3.
Membantu klien untuk menghilangkan
hambatan dalam pengembangan penyadaran diri.[7]
Seligman (2001:265) mengemukakan
sejumlah tujuan khusus konseling Gestalt yang bersifat unik, yakni untuk
membantu konseli agar mampu untuk :
1)
Mencapai kesadaran
diri.
2)
Menghayati
hidup pada tataran disini dan sekarang.
3)
Mengungkapkan
masalah- masalah pribadi yang tak terselesaikan.
4)
Mencapai dan
memanfaatkan sumber-sumber potensi pribadinya.
5)
Mengurangi
ketergantungan pada orang lain atau lingkungan.
6)
Meningkatkan
rasa tanggung jawab, membuat pilihan yang tepat dan memperoleh kemampuan diri.
7)
Melakukan
kontak yang bermakna dengan semua aspek dirinya, orang lain, dan lingkungannya
8)
Meningkatkan
harga diri, penerimaan diri dan aktualisasi dirinya.
9)
Menurunkan
polaritas, khususnya polaritas mental dan fisik.
10) Mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk mengelola hidupny secara
berhasil dengan cara yang tidak merugikan orang lain.
11) Meningkatkan sense of wholeness, integrasi dan keseimbangan.
Jadi pada intinya
Tujuan konseling gestalt adalah membantu konseli mencapai kesadaran diri,
menerima diri dan mengintegrasikan kembali bagian-bagian dirinya yang telah
ditolak.[8]
C.
Fungsi dan Peran Konselor
FUNGSI KONSELOR :
2.
Memberikan perhatian pada bahasa
tubuh kliennya.[10]
PERAN KONSELOR :
a.
Sebagai pembantu ahli
b.
Sebagai pengamat
c.
Sebagai ahli bahasa dan komunikasi
d.
Sebagai frusiator
e.
Sebagai agen
kreatif
f.
Sebagai guru
Sementara klien
dalam konseling Gestalt adalah partisipan-partisipan aktif
yang membuat penafsiran-penafsiran dan makna-maknanya
sendiri. Merekalah yang bertanggungjawab dalam keputusan yang telah
mereka ambil secara sadar.
D.
Pemanfaatan Pengalaman Konseli dalam
Proses Konseling
Ø
Proses konseling dalam pendekatan
Gestalt
a)
Pemolaan (patterning)
Pemolaan
terjadi pada awal knseling yaitu situasi yang tercipta setelah konselor
memperoleh fakta atau penjelasan mengenai sesuatu gejala, atau suatu permohonan
bantuan, dan konselor segera memberikan jawaban. Situasi awal ini diwarnai
dengan emosional dan intuitif.
b)
Pengawasan (control)
Kontrol
adalah tindakan konselor setelah pemolaan. Kontrol merupakan kemampuan konselor
untuk meyakinkan atau memaksa klien untuk mengikuti prosedur konseling yang
telah disiapkan konselor yang mungkin mencakup variasi kondisi.
Ada dua
aspek penting dalam kontrol yaitu motivasi dan rapport.
c)
Potensi
Yaitu usaha
konselor untuk mempercepat terjadinya perubahan perilaku dan sikap serta
kepribadian.
d)
Kemanusiaan
Kemanusaan
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.
Perhatian dan pengenalan konselor
terhadap klien secara pribadi dan emosional
b.
Keinginan konselor untuk
mendampinngi dan mendorong klien pada respon emosional atau menjelaskan
pengalamannya.
c.
Kemampuan konselor untuk memikirkan
perkiraan ke arah kepercayaan klien dan membutuhkan dorongan dan pengakuan.
d.
Keterbukaan konselor yang kontinu
sehingga merupakan modal bagi klien untuk perubahan perilkau.
e)
Kepercayaan
Dalam konseling
diperlukan kepercayaan, termasuk:
a.
Perhatian dan pengenalan konselor
terhadap dii sendiri dalam hal jabatan
b.
Kepercayaan konselor terhadap diri
sendiri untuk menangani klien secara individual
c.
Kepercayaan diri untuk mengdakan
penelitian dan pengembangan.
Ø
Proses perubahan perilaku klien
1.
Transisi yaitu keadaan klien dari
selalu ingin dibantu oleh lingkungan kepada keadaan berdiri sendiri
2.
Avoidance dan unfinished business
Yang termasuk ke dalam unfinished
business ialah emosi-emosi, peristiwa-peristiwa, pemikiran-pemikiran yang
terlambat dikemukakan klien. Avoidance adalah segala sesuatu yang digunakan
klien untuk dari unfinished business.
Ø
Proses dan fase konseling
1.
Fase I, membentuk pola pertemuan
terapeutik agar terjadi situasi yang memungkinkan perubahan perilaku klien.
2.
Fase II, pengawasan, yaitu usaha
konselor untuk meyakinkan klien untuk mengikuti posedur konseling.
3.
Fase III, mendorong klien untuk
mengungkapkan perasaan-perasaan dan kecemasannya.
4.
Fase IV (terakhir), setelah terjadi
pemahaman diri maka pada fase ini klien harus sudah memiliki kepribadian yang
integral sebagai manusia individu yang unik.[11]
E. Hubungan
Konselor dengan Konseli
Praktek terapi Gestalt
yang efektif melibatkan hubungan pribadi ke
pribadi antara terapis dan klien. Yang penting
adalah terapis secara aktif berbagi persepsi-persepsi
dan pengalaman-pengalaman saat sekarang ketika
dia menghadapi klien di sini dan sekarang. Disamping itu, terapis memberikan
umpan balik, terutama yang berkaitan dengan
apa yang dilakukan oleh klien melalui tubuhnya.
Terapi harus menghadapi klien dengan reaksi-reaksi yang jujur dan
langsung serta menantang manipulasi-manipulasi
klien tanpa menolak klien sebagai pribadi.[12]
Karakteristik Konselor
·
Penuh kesadaran
·
Bergairah dan bersemangat
·
Humoris, hangat, dan penuh kasih
sayang
·
Kreatif
·
Mau memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan klien
·
Mampu mengeksplorasi ketakutan – ketakutan pengharapan pengaturan dan penolakan klien
Karakteristik Klien
·
Aktif dalam
menjawab atau memberikan data yang dibutuhkan konselor
·
Meningkatkan
kesadaran
·
Bertanggung jawab
·
Menumbuhkan kematangan
·
Menentukan keinginanya[13]
F.
Teknik dan prosedur konseling
Teori ini menggunakan teknik-teknik
konfrontasi, menanyai (‘questioning”), menyuruh melakukan (“telling”) dan
mengajar (“instructing”) lebih dari pendekatan lain. Kesannya agak “abrupt” dan
kurang memperhatikan perasaan konseli. Terapis memberikan kesan “ia tahu
segala” yang baik bagi klien, dan dengan jelas ditujukkan hal itu.
Terpis merasa mempunyai tugas mengembalikan
pribadinya pada tempatnya dalam keseluruhan/Gestalt atau pada kebutuhan yang
terorganisasi.[14]
Teknik-teknik konseling Gestalt meliputi
:
1) Latihan Dialog.
Konseling gestalt menaruh perhatian yang
besar pada pemisahan dalam fungsi kepribadian. Yang
paling utama adalah pemisahan antara :
“top dog” dan “underdog”. Teknik kursi kosong adalah suatu cara
untuk mengajak klien agar mengeksternalisasi introyeksinya. Dalam
teknik ini dua kursi diletakkan di tengah
ruangan. Konselor meminta klien untuk duduk di
kursi yang satu dan memainkan peran sebagai “top dog”
dan kemudian pindah ke kursi lain dan menjadi “underdog”.
2) Berkeliling
Adalah suatu latihan
konseling Gestalt dimana klien diminta untuk berkeliling ke
anggota-anggota kelompoknya dan berbicara atau
melakukan sesuatu dengan setiap anggota itu.
Maksud teknik ini adalah untuk menghadapi,
memberanikan dan menyingkapkan diri, bereksperimen dengan tingkah
laku yang baru.
3) Latihan saya Bertanggung
Jawab
Dalam tahap ini, terpis
meminta untuk membuat suatu pernyataan dan
kemudian menambahkan pada pernyataan itu kalimat “dan saya bertanggung jawab
untuk ini”. Teknik ini merupakan perluasan
kontinum kesadaran dan dirancang untuk membantu orang
agar mengakui dan menerima perasaan-perasaan alih-alih memproyeksikan
perasaan-perasaan atau kepada orang lain.
4) Saya Memiliki Rahasia
Teknik ini dimaksudkan
untuk mengeksplorasi perasaan-perasaan berdosa dan malu.
Konselings meminta pada klien untuk berkhayal tentang suatu rahasia
pribadi yang terjaga dengan baik.
Membayangkan bagaimana perasaan mereka dan bagaimana orang lain
bereaksi jika mereka membuka rahasia itu.
5) Bermain Proyeksi
Dalam permainan “bermain proyeksi” terapis
meminta klien yang mengatakan “saya tidak bisa
mempercayaimu” untuk memainkan peran sebagai
orang yang tidak bisa menaruh kepercayaan
guna menyingkapkan sejauh mana ketidakpercayaan itu menjadi
konflik dalam dirinya.
6) Teknik Pembalikan
Teori yang melandasi
teknik pembalikan adalah teori bahwa klien
terjun kedalam suatu yang ditakutinya karena
dianggap bisa menimbulkan kecemasan dan menjalin
hubungan dengan bagian-bagian diri yang telah
ditekan atau diingkarinya. Oleh karena itu, teknik ini bisa membantu para klien
untuk mulai menerima atribut-atribut pribadinya
yang telah dicoba diingkarinya.
7) Tetap dengan Perasaan
Teknik ini bisa
digunakan pada klien menunjukkan pada
perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan yang ia sangat ingin
menghindarinya. Terapis mendesak klien untuk tetap
dengan atau menahan perasaan yang ingin menghindarinya itu.
8) Permainan Ulangan
Menurut Perls, banyak pemikiran kita
yang merupakan pengulangan. Dalam fantasi, kita
mengulang-ulang peran yang kita anggap masyarakat
mengharapkan kita memainkannya. Ketika tiba
saat menampilkannya, biasanya kita mengalami demam panggung atau
kecemasan yakni kita takut tidak mampu memainkan peran
kita itu dengan baik. Pengulangan internal menghabiskan
banyak energi serga acap kali menghambat spontanitas dan
kesediaan kita untuk bereksperimen dengan tingkah laku baru.
9) Permainan melebih – lebihkan
Permainan ini
berhubungan dengan konsep peningkatan kesadaran
atas tanda-tanda dan isyarat-isyarat halus yang dikirimkan oleh seseorang
melalui bahasa tubuh, gerakan-gerakan, sikap-sikap
badan, dan mimik muka bisa mengomunikasikan
makna-makna yang penting. Begitupun isyarat-isyarat
yang tidak lengkap. Klien diminta untuk
melebih-lebihkan gerakan-gerakannya atau mimik
muka secara berulang-ulang, yang biasanya
mengitensifkan perasaan yang terpaut pada
tingkah laku dan membuat makna bagian dalam lebih jelas.
Konseling Gestalt
adalah lebih dari sekedar sekumpulan teknik
atau “permainan-permainan”. Apabila interaksi pribadi
antara konselings dan klien merupakan inti
dari proses terapeutik, teknik-teknik bisa
berguna sebagai alat untuk membantu klien guna memperoleh kesadaran
yang lebih penuh.
G. Kontribusi
teori dalam konseling
1.
Pendekatan ini
menekankan memberi bantuan pada orang untuk memasukkan dan menerima semua aspek
kehidupan. Seorang individu tidak dapat dipahami diluar konteks seluruh orang
yang memilih untuk bertindak pada lingkungannya dimasa sekarang (Passons,
1975).
2. Pendekatan
ini membantu klien berfokus pada bidang pemecahan masalah yang belum
terselesaikan. Ketika klien dapat menyelesaikannya, hidup dapat dijalani secara
produktif.
3. Pendekatan
ini menempatkan penekanan utama pada tindakan bukan hanya bicara. Aktivitas
membantu individual mengalami apa sebenarnya proses perubahan itu dan membuat
kemajuan yang lebih pesat.
4.
Pendekatan ini
fleksibel dan tidak terbatas hanya pada beberapa teknik. Setiap aktivitas yang
membantu klien menjadi lebih integratif dapat diterapkan dalam terapi Gestalt.
H.
Kelebihan dan kekurangan pendekatan Gestalt
Kelebihan
a. Terapi
Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek-aspek masa lampau yang
relevan ke saat sekarang.
b. Terapi
Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal dan pesan-pesan
tubuh.
c. Terapi
Gestalt menolak mengakui ketidak berdayaan sebagai alasan untuk tidak berubah.
d. Terapi
Gestalt meletakkan penekanan pada klien untuk menemukan makna dan
penafsiran-penafsiran sendiri.
e. Terapi
Gestalt menggairahkan hubungan dan mengungkapkan perasaan langsung menghindari
intelektualisasi abstrak tentang masalah klien.
Kelemahan
a) Terapi
Gestalt tidak berlandaskan pada suatu teori yang kukuh
b) Terapi
Gestalt cenderung anti intelektual dalam arti kurang memperhitungkan
faktor-faktor kognitif.
c) Terapi
Gestalt menekankan tanggung jawab atas diri kita sendiri, tetapi mengabaikan
tanggung jawab kita kepada orang lain.
d) Teradapat
bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai teknik-teknik Gestalt akan
menggunakannya secara mekanis sehingga terapis sebagai pribadi tetap
tersembunyi.
e) Para
klien sering bereaksi negative terhadap sejumlah teknik Gestalt karena merasa
dianggap tolol. Sudah sepantasnya terapis berpijak pada kerangaka yang layak
agar tidak tampak hanya sebagai muslihat-muslihat.
IV.
KESIMPULAN
Terapi Gestalt adalah suatu terapi eksistensial yang
menekankan pada kesadaran di sini dan sekarang. Fokus utamanya adalah pada apa
dan bagaimana-nya tingkah laku dan pada peran urusan yang tak selesai dari masa
lampau yang menghambat kemampuan individu untuk bisa berfungsi secara efektif.
Konsep-konsep utamanya mencakup penerimaan tanggung jawab pribadi, hidup pada
saat sekarang, pengalaman langsung yang merupakan kabalikan dari membicarakan
pengalaman-pengalaman secara abstrak, pengindraan diri, urusan yang tidak
selesai, dan penembusan jalan buntu.
Sasaran utamanya adalah
menantang klien untuk beralih dari dukungan lingkungan kepada dukungan diri.
Ciri-ciri spesifik terapi Gestalt yaitu:
a.
Terapi Gestalt adalah suatu
pendekatan konfrontif dan aktif.
b.
Terapi Gestalt menangani masa lampau
dengan membawa aspek-aspek masa lampau yang relevan ke saat sekarang.
c.
Terapi Gestalt menggairahkan
hubungan dan pengungkapan perasaan-perasaan langsung, dan menghindari
intelektualisasi abstrak tentang masalah-masalah klien.
d.
Terapi Gestalt memberikan perhatian
terhadap pesan-pesan nonverbal dan pesan-pesan tubuh
e.
Terapi Gestalt menolak mengakui
ketidakberdayaan sebagai alasan untuk tidak berubah
f.
Terapi Gestalt meletakkan penekanan
pada klien untuk menemukan makna-maknanya sendiri dan membuat
penafsiran-penafsiran sendiri.
g.
Dalam waktu yang singkat, para klien
bisa mengalami perasaan-perasaannya sendiri secara intens melalui sejumlah
latihan Gestalt.
DAFTAR PUSTAKA
Corey Gerald, Teori dan Praktek Konseling
& Psikoterapi, 2010, Bandung: PT Refika Aditama
S. Willis Sofyan, Konseling Individual Teori
dan Praktek, 2004, Bandung: Alfabeta, CV
Siswohardjono Aryatmi, Perspektif
Bimbingan Konseling dan Penerapannya di Berbagai Institusi, 1991, Semarang:
Satya Wacana
[1] Sofyan S. Willis, Konseling
Individual Teori dan Praktek, 2004, Bandung: Alfabeta, CV, hlm. 66
[2] Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi,
2010, Bandung: PT Refika Aditama, hlm 117
[6] Opcit, Gerald Corey, hlm 123
[7] Opcit, Sofyan S. Willis, hlm. 66-67
[10] Opcit, Gerald Corey, hlm. 128
[11] Opcit, Sofyan S. Willlis, hlm. 67-69
[12] Opcit Gerald Corey, hlm. 131
[13] http://vievie-28.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=85:pendekatan-konseling-gestalt&catid=1:latest-news&Itemid=75
[14] Aryatmi Siswoharjdono, Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapan di
Berbagai Institusi, 1991, Bandung: Satya Wacana, hlm. 226-227
Tritanium N1 titanium nitride for use with carbide - Titanium Arts
BalasHapusTitanium Nitride for use with carbide with titanium vs platinum carbide as a powder additive for powder, powder powder, and 2016 ford focus titanium powder. titanium trim hair cutter reviews Use black titanium fallout 76 with titanium security an alkaline liquid mixture as a powder $7.00 · In stock